Judul : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. I DENGAN TBC DI DESA SUMBERPORONG, LAWANG
link : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. I DENGAN TBC DI DESA SUMBERPORONG, LAWANG
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. I DENGAN TBC DI DESA SUMBERPORONG, LAWANG
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. I DENGAN
TBC DI DESA SUMBERPORONG, LAWANG
OLEH :
NAMA : RAHMAT ILAHI
NIM : 13. 13.1116
TINGKAT : III
AKPER PEMKAB MUNA
2016
I. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. BIODATA
Nama Kepala Keluarga : Tn.I
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 68 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sumberporong, Lawang
2. KOMPOSISI KELUARGA
No | Nama | Umur | Sex | Hubungan dengan KK | Pendidikan | Pekerjaan |
1 2 3 4 5 6 7 8 | Tn. I Ny. S Tn. Awan Ny. Budi An.Tn. A Ny.Norma Tn.Rosidin An. Taflan | 68 Th 60 Th 35 Th 29 Th 7,5 Th 28 Th 41 Th 2,5 Th | L P L P L P L L | KK Istri Tn.I Anak Tn.I Menantu Tn. I Cucu Anak Tn. I Menantu Tn. I Cucu | SMP SMP SMP SD SD SMP SMP - | Wiraswasta IRT Buruh IRT Pelajar IRT Wiraswasta - |
3. TIPE KELUARGA
Tipe keluarga yaitu commune family (beberapa keluarga hidup bersama dalam satu rumah, sumber sama pengalaman sama ) yang terdiri dari Tn.I yang berperan sebagai kepala keluarga yang berusia 68 tahun dan 2 orang anak kandung yang terdiri dari 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, 2 cucu laki-laki, dan 2 menantu yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan.
4. SUKU BANGSA
Keluarga klien berasal dari Suku Jawa atau Indonesia, kebudayaan yang dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang digunakan adalah Bahasa Jawa.
5. AGAMA
Seluruh anggota keluarga Tn. I menganut agama Islam.
6. STATUS EKONOMI KELUARGA
Penghasilan keluarga didapat dari hasil Tn.I dengan pendapatan kurang lebih Rp 1.000.000,- / bulan. Uang ini digunakan setiap bulannya untuk kebutuhan harian, kebutuhan bulanan, kebutuhan makan, bayar pajak, bayar rekening listrik, dan biaya transportasi. Penghasilan keluarga sudah cukup memenuhi kebutuhan.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA SAAT INI
Tahap perkembangan keluarga saat ini pada tahap VI yaitu keluarga mulai melepas anak usia dewasa. Tugas perkembangan keluarga yaitu :
· Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar
· Mempertahankan keintiman pasangan
· Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat
· Penataan kembali peran ortu dan kegiatan rumah
2. TAHAP PERKEMBANGAN SAAT INI
Tidak ada tugas keluarga yang belum terpenuhi/terlaksana pada tahap perkembangan.
3. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA
· Kejadian Kesakitan Saat Ini
Tn. I menderita penyakit TB Paru 2 ½ tahun yang lalu, kemudian sudah minum obat OAT selama 6 bulan, namun Tn. I tidak pernah cek kesehatan lagi apakah kuman TB sudah benar-benar hilang atau tidak.
· Kejadian Kecacatan
Tidak ada anggota keluarga yang menderita cacat fisik.
· Kejadian Kematian Satu Tahun Terakhir
Terdapat anggota keluarga yang meninggal dunia pada satu tahun terakhir yaitu adik dari bapak mertua Tn. I yang berusia 60 tahun meninggal dunia karena sakit stroke.
· Kejadian Penyakit Kronis
Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit kronis.
· Kejadian Sakit Satu Tahun Terakhir
Tn.I menderita penyakit TB Paru sejak 2 ½ tahun yang lalu.
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. KARAKTERISTIK RUMAH
· Perumahan
Jenis rumah permanen dengan luas bangunan 40 m2. Status rumah milik pribadi
dengan atap rumah menggunakan asbes. Ventilasi rumah dengan luas < 10% luas lantai dengan pencahayaan kurang, yaitu cahaya tidak dapat masuk ke rumah pada
siang hari sehingga tampak gelap dan lembab. Penerangan di rumah menggunakan listrik. Lantai di rumah menggunakan ubin. Kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan kotor. Bagian-bagian rumah terdapat ruang tamu, ruang tidur, dapur, dan kamar mandi yang bergabung dengan WC.
· Pengelolaan Sampah
Keluarga mempunyai pembuangan sampah terbuka. Biasanya sampah-sampah
rumah tangga tersebut diikat dengan kantong plastik hitam dan setiap pagi dibuang
di tempat pembuangan sampah yang ada di dekat rumahnya.
· Sumber Air
Keluarga mempunyai sumber air pompa tangan untuk keperluan MCK. Untuk keperluan air minum keluarga Tn.I membeli air minum yang sudah matang di warung (air mineral). Keadaan air tidak berwarna, tidak berasa, tidak ada endapan, dan tidak berbau.
· Jamban Keluarga
Keluarga mempunyai WC sendiri dengan jenis leher angsa dan pembuangan tinja
dengan sumber air yaitu 10 meter.
· Pembuangan Air Limbah
Keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah dengan kondisi mengalir melalui selokan dan berakhir ke sungai/kali.
· Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan
Terdapat fasilitas kesehatan di lingkungan rumah yaitu puskesmas, posyandu, balai pengobatan mandiri, dokter praktek, dan bidan/mantri praktek. Fasilitas kesehatan tersebut dapat terjangkau keluarga dengan berjalan kaki atau naik kendaraan bermotor.
2. KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS
Hubungan antar tetangga Tn. I baik, saling menghomati, kerukunan terjaga, bila ada yang memiliki kesulitan maka saling membantu dengan gotong royong.
3. MOBILITAS GEOGRAFIS KELUARGA
Keluarga Tn. I selama ini sebagai penduduk asli Ds. Sumberporong dan tidak pernah pindah rumah.
4. PERKUMPULAN KELUARGA DAN INTERAKSI DENGAN MASYARAKAT
Interaksi dengan keluargapaling sering terjadi yaitu saat pagi hari dan malam hari, biasanya interaksi terjadi saat menonton TV.
Tn.I mengikuti kegiatan sosial di kampung serperti: pengajian setiap malam Jum’at.
5. SISTEM PENDUKUNG KELUARGA
Jumlah anggota keluarga yaitu 8 orang yang terdiri dari KK, istri, 2 orang anak kandung yang terdiri dari 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan, 2 cucu laki-laki, dan 2 menantu yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. POLA KOMUNIKASI
Pola komunikasi kurang efektif. Cara berkomunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga yaitu secara langsung Dalam komunikasi, yang paling dominan adalah Tn. I dengan menggunakan bahasa Indonesia. Interaksi yang berlangsung biasanya hanya sekedar. Tidak ada konflik dalam keluarga tentang pola interaksi.
2. STRUKTUR KESEHATAN KELUARGA
Menurut Tn I, hanya Tn. I yang sakit dan anggota keluarga lainnya dalam keadaan sehat.
3. STRUKTUR PERAN
Pembagian peran dalam anggota keluarga yaitu Tn. I sebagai kepala keluarga, sebagai bapak untuk anak-anaknya, sebagai kakek dari cucu-cucunya, dan sebagai pencari nafkah. Sedangkan anak sebagai anggota keluarga dan sebagai istri/suami bagi pasangannya, serta menjadi orangtua dari anak-anaknya. Ny.S berperan sebagai ibu dan nenek. Tidak ada perubahan peran ataupun konflik ketidaksesuaian peran dalam keluarga.
4. NILAI DAN NORMA DALAM KELUARGA
Tn.I bersuku Jawa. Dalam keluarga tidak ada nilai-nilai tertentu dan nilai agama yang bertentangan dengan kesehatan karena menurut keluarga kesehatan merupakan hal yang penting.
E. FUNGSI KELUARGA
1. FUNGSI AFEKTIF
Semua anggota keluarga saling menyayangi dan keluarga merasa bangga apabila salah satu anggota keluarga berhasil. Respon keluarga terhadap kehilangan yaitu berduka, namun selama ini keluarga saling menguatkan dan menjaga satu sama lain.
2. FUNGSI SOSIALISASI
Anggota keluarga tidak ada yang ikut dalam keanggotaan organisasi masyarakat dan tidak ada yang mempunyai kedudukan berpengaruh di masyarakat dalam keluarga Tn.I.
3. FUNGSI EKONOMI
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan biaya untuk berobat.
4. FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN
· Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Cara atau metode pengambilan keputusan di keluarga yaitu secara musyawarah. Di dalam keluarga ini yang mengambil keputusan dalam keluarga adalah Tn. I. Di dalam masalah kesehatan dalam keluarga, diperlukan tenaga kesehatan seperti dokter/perawat untuk memecahkan masalah kesehatan keluarga. Anggota keluarga yang paling dipercaya kepada keluarga adalah ibu.
· Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Tn. I sudah mengerti tentang tanda dan gejala penyakit TB yang pernah dideritanya.
· Merawat anggota keluarga yang sakit
Anggota keluarga kurang mengerti tentang perawatan pada Tn. I yang sedang sakit, dimana Tn. I masih mempunyai kebiasaan merokok dan tidak ada yang melarangnya walaupun sudah mengerti Tn I memiliki penyakit TB.
· Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga kurang mengerti tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dimana rumah terlihat kotor dan kurang terawat kebersihannya.
· Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di
masyarakat
Jika terdapat anggota keluarga yang sakit, biasanya keluarga membawa ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas, dokter praktek, bidan/mantri praktek.
Pola Pemenuhan Aktivitas Sehari - Hari
a. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Menurut Tn.I pengadaan makanan sehari-hari dalam keluarga dengan memasak. Komposisi jenis makanannya adalah nasi, lauk pauk, protein hewani, dan protein nabati, sayuran, dan air minum. Cara penyajian makanan yaitu tertutup. Dalam keluarga Tn.I tidak terdapat pantangan terhadap makanan. Pengelolaan air minum dalam keluarga dengan cara membeli air aqua, kebiasaan keluarga dalam mengelola makanan yaitu dipotong dahulu kemudian dicuci. Kebiasaan makan dalam keluarga yaitu sendiri-sendiri.
b. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Dalam keluarga Tn.I, anggota keluarga mempunyai kebiasaan tidur pada siang hari. Selama ini tidak ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan tidur.
c. Pemenuhan Kebutuhan Rekreasi dan Exercise
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rekreasi yang teratur karena tidak memiliki dana. Dalam keluarga Tn.I memanfaatkan waktu luangnya dengan menonton tv saja di rumah. Keluarga Tn.I tidak memiliki waktu khusus untuk berolahraga biasanya olahraga yang dilakukan dengan jalan-jalan kecil dekat rumah.
d. Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan Diri
Pemeliharaan kebersihan diri dalam anggota keluarga yaitu mandi 2x/hari, sikat
gigi 3x/hari, cuci rambut1x/hari. Keluarga mandi dengan menggunakan sabun,
sikat gigi menggunakan pasta gigi, dan cuci rambut menggunakan shampo.
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
· STRESS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
(1) Stressor jangka pendek
Klien mengeluh batuknya kambuh lagi.
(2) Stressor jangka panjang
Klien menderita pernyakit TB yang sudah lama dan berpotensi kambuh lagi jika pengobatannya kurang teratur.
· KEMAMPUAN KELUARGA BERRESPON TERHADAP STRESSOR
Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas atau petugas kesehatan
· STRATEGI KOPING YANG DIGUNAKAN
Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada.
· STRATEGI ADAPTASI DISFUNGSIONAL
Jika sakit, Tn. I beristirarhat dan tidur.
G. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : cukup
Kesadaran : composmentis
BB/TB ` : 45 kg/ 175cm
TTV : TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/mnt, RR: 25 X/mnt, suhu:36°C
Kepala : Rambut bersih, warna hitam beruban, rontok, wajah pucat.
Mata : Conjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : Pernafasan cuping hidung
Mulut : mukosa bibir kering, gigi norrmal
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan bendungan vena jugularis
Dada : ada tarikan intercostae, suara paru ronchi, tedrapat retraksi dinding dada, suara nafas irregular
Perut : bulat datar, bising usus 12 x/ menit, hepar dan lien tak teraba., suara perut timpani.
E Ekstrimitas : tidak ada odema pada ekstrimitas baik ekstrimitas bagian atas maupun ekstrimitas bagian bawah.
H. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dari petugas kesehatan dan pengobatan secara maksimal untuk mengobati penyakitnya.
ANALISA DATA
No | Data Fokus | Masalah Keperawatan | Kemungkinan Etiologi |
1 2. | Data Subjektif : - Tn. I mengatakan sakit TB Paru sejak 2 ½ tahun yang lalu. - Tn. I mengatakan obatnya diminum secara teratur selama 6 bulan pada 2 ½ tahun yang lalu, namun masih menjadi perokok aktif. - Klien mengatakan dalam 1 hari menghabiskan rokok 12 batang/hari. - Tn. I mengatakan tidak pernah periksa ke Puskesmas lagi sejak obatnya habis 6 bulan. - Tn. I mengatakan saat ini sedang masuk angin, flu, dan batuk-batuk. Data Objektif : - Kesadaran compos mentis - Tanda-tanda vital: TD 110/70 mmHg, Nadi 80 x/menit, Pernafasan 25x/menit, irreguler, bunyi nafas sedikit ronchi, Suhu 360C - Berat Badan 45 kg, TB 175 cm - Tn. I tampak kurus, kondisi rumah sempit, pencahayaan redup, udara lembab, gelap, dan kotor. Data Subjektif: - Tn. I mengatakan sudah lama batuk-batuk sekitar 2 minggu karena masuk angin. - Tn. I mengatakan batuknya sudah sembuh dan sekarang kambuh lagi akibat masuk angin. - Tn. I mengatakan baru membeli obat di warung kalau batuknya dirasa agak parah. - Tn. I mengatakan mengetahui tentang penyakit TB Paru . - Tn. I mengatakan tidak pernah membuka jendela karena sudah ada kipas angin. Data Objektif: - Tekanan Darah 110/70 mmHg, Nadi 86 x/menit, Pernafasan 25x/menit, bunyi paru terdengar sedikit bunyi ronki, Suhu 360C - Berat Badan: 45 kg - Tinggi Badan: 175 cm | Resiko terjadinya penularan TB Paru pada anggota keluarga yang lain Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada Tn.I | Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit |
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. Masalah keperawatan Resiko terjadinya penularan TB Paru pada anggota keluarga yang lain b.d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
No | Kriteria | Perhitungan | Skor | Pembenaran |
1 2 3 4 | Sifat Masalah : Resiko Kemungkinan masalah untuk dirubah: Mudah Potensi pencegahan masalah: Sedang Menonjolnya masalah: Masalah dirasakan dengan ada upaya/segera ditangani | 2/3×1 2/2×2 2/3 x 1 2/2 x 1 | 2/3 1 2/3 1 | Ditangani segera karena resiko penularan TB Paru pada anggota keluarga yang lain, Tn. I riwayat TB Paru 2 ½ tahun yang lalu minum obat OAT selama 6 bulan, dan tidak pernah berobat lagi. Dapat dirubah dengan penyuluhan penularan TB Paru dengan menganjurkan Tn. I tidak membuang dahak sembarangan dan rajin membuka jendela pada pagi hari dan siang hari. Resiko penularan sulit dicegah karena kondisi rumah yang sempit dan interaksi antara anggota keluarga yang lain kurang dari 1 meter dan Tn. I lupa untuk menutup mulut jika batuk Masalah perlu ditangani segera karena resiko penularan pada anggota keluarga yang lain dengan melakukan pemeriksaan pada anggota keluarga yang lain (screening kesehatan) dan anjurkan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas (puskesmas) yang terdekat dan sesuai kemampuan. |
Total Skor | 3 1/3 |
2. Masalah keperawatan Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada Tn. I b.d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
No | Kriteria | Perhitungan | Skor | Pembenaran |
1 2 3 4 | Sifat Masalah : Aktual Kemungkinan masalah untuk dirubah: Mudah Potensi pencegahan masalah: Sedang Menonjolnya masalah: Masalah Dirasakan berat,harus segera ditangani | 3/3 x1 2/2×2 2/3 x 1 2/2 x 1 | 1 1 2 1 | Masalah ini bersifat aktual karena Tn. I mengeluh batuk-batuk selama 2 minggu, sesak nafas dan mudah lelah. Jika tidak ditangani segera dapat mengakibatkan penyakit menjadi semakin parah. Pelayanan kesehatan dekat dari rumah dan terjangkau, dana untuk berobat tersedia karena murah. Dengan informasi yang diberikan keluarga dapat mngerti tentang TB Paru dan mencegah penularan. Tn. I adalah penderita TB Paru dengan minum obat OAT selam 6 bulan pada 2 ½ tahun yang lalu dan sudah minum obat OAT selama 6 bulan. Saat ini Tn.I belum pernah kontrol kesehatan lagi di Puskesmas. Keluarga belum ada upaya untuk mengatasi masalah/kondisi Tn. I karena belum ada waktu sehingga kemungkinan penularan cukup tinggi. Keluarga merasa ada masalah dan perlu segera ditangani karena sudah merasakan gejala-gejala penyakit. |
Total Skor | 4 2/3 |
INTERVENSI KEPERAWATAN
No | Diagnosa Keperawatan | Tujuan | Intervensi | Evaluasi |
1 2 | Resiko terjadinya penularan TB Paru pada anggota keluarga yang lain b.d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada Tn.I b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah penyakit TB Paru. | -Tujuan Umum : Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 2 minggu Diharapkan pengetahuan keluarga Tn.I bertambah. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 minggu diharapkan jalan nafas Tn. I efektif. | 1. Menjelaskan pengertian dan gejala serta penyebab dari penyakit TB Paru. 2. Tanyakan kembali tentang pengertian, tanda dan gejala serta penyebab dan akibat dari penyakit TB Paru 3. Berikan pujian yang positif/jawaban yang tepat 1.Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, serta penyebab dari penyakit TB Paru 2.Tanyakan kembali tentang pengertian, tanda dan gejala, serta penyebab dari penyakit TB Paru 3.Berikan reinforcement positif atas kemampuan keluarga | Respon verbal dari keluarga dengan menyebutkan tentang pengertian penyakit TB Paru, tanda dan gejala serta penyebabnya Respon verbal dari keluarga terkait pengertian, penyebab, tanda dan gejala TB Paru. |
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang TB paru
Respon: Tn.I mengatakan TB paru adalah penyakit batuk
2. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang TB paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
3. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang penyebab TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan penyebabnya karena merokok.
4. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang penyebab TB paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
5. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan tanda dan gejala TB paru adalah sesak nafas dan batuk-batuk.
6. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang tanda dan gejala TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
7. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara penularan TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara penularan TB paru yaitu jika kita minum pada gelas yang sama.
8. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara penularan TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
9. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara mengetahui seseorang terkena TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara mengetahui seseorang terkena TB paru yaitu dengan cara berobat ke Puskesmas.
10. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara mengetahui seseorang terkena TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
11. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan agar tidak menular kepada orang lain
Respon: Tn.I mengatakan cara mencegah agar tidak menular kepada orang lain yaitu jangan minum pada gelas yang sama, nanti bisa menular penyakit TB paru.
12. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara pencegahan agar tidak menular kepada orang lain
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
13. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara mencegah dan mengobati TB Paru
Respon: Tn.I mengatakan cara mencegahnya dengan cara minum jangan pada gelas yang sama dan cara mengobatinya dengan berobat ke Puskesmas.
14. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang cara mencegah dan mengobati TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
15. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang obat-obatan TB Paru dan efek sampingnya
Respon:Tn.I mengatakan tidak nafsu makan dan air kencingnya berwarna kuning saat minum obat OAT.
16. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang obat-obatan TB Paru dan efek sampingnya
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
17. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang akibat bila minum obat tidak teratur atau terputus
Respon: Tn.I mengatakan akibat bila tidak minum obat tidak teratur atau terputus yaitu nanti bisa kambuh lagi dan makin parah penyakitnya.
18. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Tn.I tentang akibat bila minum obat tidak teratur atau terputus
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
EVALUASI KEPERAWATAN
S | O | A | P |
Tn.I mengatakan sudah mengetahui masalah TB paru, dan akan periksa dahak ke Puskesmas | · Tn. I dapat menyimak penjelasan yang diberikan dengan penuh perhatian. · Tn. I dapat menjelaskan kembali tentang TB paru baik mengenai tanda dan gejala, penyebab, maupun akibat penyakit TB paru, serta Tn. I akan memeriksakan dahak kembali untuk mengetahi apakah Tn. I terkena TB paru lagi atau tidak. · Tn. I mengatakan akan membuka jendela kamar setiap pagi dan akan meningkatan penerangan di kamarnya agar matahari dapat masuk ke dalam kamar. | Masalah teratasi sebagian | Lanjutkan intervensi |
Demikianlah Artikel ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. I DENGAN TBC DI DESA SUMBERPORONG, LAWANG
Sekianlah artikel ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. I DENGAN TBC DI DESA SUMBERPORONG, LAWANG kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. I DENGAN TBC DI DESA SUMBERPORONG, LAWANG dengan alamat link https://contoh-definisi-pengertian.blogspot.com/2016/01/asuhan-keperawatan-keluarga-tn-i-dengan.html