Judul : Makalah berbagai sistem dalam kehidupan tumbuhan
link : Makalah berbagai sistem dalam kehidupan tumbuhan
Makalah berbagai sistem dalam kehidupan tumbuhan
Makalah berbagai sistem dalam kehidupan tumbuhanBAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua mahkluk hidup membutuhkan air. Tumbuh-tumbuhan bisa hidup karena ada air. Tumbuh-tumbuhan akan layu dan mati, kalau tidak mendapatkan air. Akar tumbuhan menyerap air dari dalam tanah untuk dibawa ke batang, ranting, sampai daun. Apakah air saja sudah cukup? Tentu saja belum. Selain air, tumbuhan juga membutuhkan mineral yang didapat dari bawah permukaan tanah. Mineral tersebut diserap oleh akar, untuk disalurkan ke batang, ranting, sampai daun. Zat-zat mineral tersebut untuk pertumbuhan, untuk pembentukan bunga, dan untuk membuat buah. Zat mineral yang dibutuhkan tumbuhan antara lain zat yang bernama nitrogen.
Tumbuhan hijau bisa membuat makanannya sendiri dengan bantuan sinar matahari, air, dan garam mineral yang diserap dari dalam tanah, serta karbondioksida dari udara. Daun tanaman menyerap cahaya matahari. Nah, cahaya matahari dimanfaatkan oleh daun tumbuhan untuk menyerap karbondiaksida dari udara. Dan air yang diserap dari dalam tanah diubah menjadi makanan yang mengandung gula. Daun tumbuhan lalu mengeluarkan oksigen. Proses ini disebut fotosintesis. Hasil fotosintesis berupa makanan tadi lalu disalurkan ke seluruh bagian tumbuhan, termasuk batang, bunga, dan buah.
B. Rumusan Masalah
1. Jaringan apa saja yang terdapat pada tumbuhan ?
2. Apa pengertian fotosintesis dan bagaimana proses terjadinya fotosintesis ?
3. Bagaimana tumbuhan bias bergerak ?
4. Hama dan penyakit apa saja yang menyerang tumbuhan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui jaringan yang terdapat pada tumbuhan.
2. Untuk mengetahui proses fotosintesis.
3. Untuk mengetahui gerak pada tumbuhan.
4. Untuk mengetahui hama dan penyakit pada tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jaringan pada tumbuhan
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan muda yang selalu membelah membentuk jaringan yang lain. Jaringan ini terdiri atas jaringan embrional yang belum mengalami diferensiasi. Ada dua jenis jaringan meristem, yaitu meristem primer dan meristem sekunder. Meristem primer banyak terdapat pada ujung akar dan ujung batang, dan digunakan untuk pertumbuhan primer (pertumbuhan memanjang). Yang dimaksud meristem sekunder adalah kambium yang berfungsi untuk pertumbuhan sekunder (pertumbuhan membesar).
Contoh pertumbuhan sekunder adalah semakin besarnya diameter batang pada tumbuhan dikotil karena aktivitas pembelahan kambium. Kambium membelah ke arah dalam membentuk pembuluh xilem yang berfungsi mengangkut air dan mineral dari tanah ke daun. Sedangkan pembelahan kambium ke arah luar akan menghasilkan pembuluh floem yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tanaman. Kelak xilem inilah yang menjadi kayu, dan floem menjadi kulit kayu. Jadi bisa dikatakan bahwa kayu berfungsi mengangkut air dan mineral, sedangkan kulit kayu berfungsi mengangkut hasil fotosintesis.
Nah, ternyata kecepatan pembelahan kambium ke arah dalam membentuk xilem lebih cepat daripada pembelahan ke luar membentuk floem. Ini menyebabkan kayu selalu lebih tebal daripada kulit kayu. Karena pembentukan xilem (kayu) lebih cepat, akibatnya kulit terdesak dari dalam, dan berakibat terjadinya luka karena kulit kayu menjadi pecah-pecah. Untuk menutup luka karena pecahnya kulit kayu terbentuklah jaringan gabus yang dibentuk dari kambium gabus. Masalahnya jaringan gabus bersifat kedap udara dan kedap air. Padahal batang tumbuhan memerlukan pertukaran gas. Untuk mengatasi masalah tersebut terbentuklah lentisel yang berupa lubang-lubang kecil pada batang untuk melakukan pertukaran gas.
Proses pembentukan xilem oleh kambium ternyata dipengaruhi oleh musim. Saat musim hujan pembuluh xilem yang dibentuk berukuran besar, dan berangsur-angsur mengecil ketika musim kemarau. Ini menyebabkan terbentuknya lingkaran-lingkaran konsentris pada kayu yang disebut lingkaran tahun yang digunakan untuk memperkirakan umur tanaman.
2. Jaringan dewasa
a. Jaringan epidermis
Jaringan ini terdapat di permukaan organ tubuh, yaitu akar, batang, daun, atau organ lain. Pada prinsipnya semua organ tubuh tanaman memiliki jaringan epidermis pada permukaan luarnya.
Sifat, bentuk, dan fungsi jaringan epidermis:
• Bentuknya seperti balok, dan tersusun sangat rapat. Umumnya tidak mempunyai klorofil, kecuali pada epidermis daun paku, sehingga pada tempat ini tidak dapat berlangsung fotosintesis.
• Berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya, untuk itu sering ditambah lagi dengan lapisan lilin (kutikula), dan pada batang dilapisi dengan gabus, kecuali pada lentisel.
• Karena fungsinya sebagai pelindung, kadang-kadang jaringan mengadakan modifikasi, misalnya berubah bentuk menjadi duri, atau rambut daun
• Pada beberapa tempat, epidermis daun berubah bentuk sebagai stoma (mulut daun), di sini sel epidermis mempunyai klorofil.
b. Jaringan parenkim (jaringan dasar)
Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar, oleh karena itu jaringan ini selalu terdapat di antara jaringan yang lain. Sel-selnya besar, letaknya jarang dan kaya akan ruang antar sel, dan memiliki organel sel yang lengkap. Karena ciri tersebut, parenkim memiliki sifat yang disebut totipotensi dan digunakan sebagai dasar teknik kultur jaringan
Seperti juga jaringan yang lain, parenkim juga mengalami modifikasi sehingga memiliki bentuk dan fungsi yang beragam, di antaranya sebagai berikut:
• Parenkim palisade (parenkim pagar/jaringan tiang), mempunyai klorofil, sehingga pada bagian ini dapat berlangsung fotosintesis
• Parenkim spons (parenkim bunga karang), merupakan tempat menyimpan hasil fotosintesis untuk sementara waktu
• Pada batang dan akar terdapat parenkim kayu dan parenkim kulit.
• Pada parenkim kulit sering ditemukan sel-sel yang mengandung klorofil yang disebut klorenkim.
c. Jaringan penyokong / penunjang
Jaringan ini berfungsi untuk memperkuat berdirinya tubuh tumbuhan, atau memperkuat bagian tumbuhan. Yang termasuk jaringan ini ialah:
• Jaringan kolenkim. Serupa dengan parenkim, tetapi dindingnya mengalami penebalan dari zat selulosa terutama di bagian sudut-sudut selnya.
• Jaringan sklerenkim. Sel-selnya mengalami penebalan dari zat lignin (zat kayu). Jaringan sklerenkim yang pendek disebut sklereid, sedangkan yang panjang disebut serat.
d. Jaringan gabus
Pada tumbuhan berkeping dua (dikotil), jaringan gabus ini dibentuk oleh kambium gabus (felogen). Fungsi utamanya adalah untuk melindungi jaringan di bawahnya ataupun untuk melindungi organ tubuh agar tidak kehilangan air terlalu banyak.
e. Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas:
• Xilem (pembuluh kayu). Sel-selnya mati dan berlapiskan zat lignin. Dapat dibedakan menjadi dua, yaitu trakeid dan trakea. Trakeid berciri sekat antarselnya berpori, dan trakea apabila sekatnya tidak jelas. Fungsinya untuk mengangkut air dan garam-garam mineral dalam tanah dari akar ke daun.
• Floem (pembuluh kulit kayu = pembuluh tapis ). Di sebelah luarnya pembuluh floem terdapat sel-sel yang masih hidup yang disebut sel-sel pengiring (companion cell). Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh. Persatuan antara xilem dan floem akan membentuk ikatan pembuluh (fasis).
B. Fotosintesis
1. Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pembuatan energi atau zat makanan/glukosa yang berlangsung atas peran cahaya matahari (photo = cahaya, synthesis = proses pembuatan/pengolahan) dengan menggunakan zat hara/mineral, karbon dioksida dan air. Makhluk hidup yang mampu melakukan fotosintesis adalah tumbuhan, alga dan beberapa jenis bakteri. Fotosintesis sangat penting bagi kehidupan di bumi karena hampir semua makhluk hidup bergantung pada energi yang dihasilkan oleh proses fotosintesis.
2. Fungsi Foto sintesis
Fungsi Fotosintesis sebagai berikut:
• Fungsi utama fotosintesis untuk memproduksi zat makanan berupa glukosa. Glukosa menjadi bahan bakar dasar pembangun zat makanan lainnya, yaitu lemak dan protein dalam tubuh tumbuhan. Zat-zat ini menjadi makanan bagi hewan maupun manusia. Oleh karena itu, kemampuan tumbuhan mengubah energi cahaya (sinar matahari) menjadi energi kimia (zat makanan) selalu menjadi mata rantai makanan.
• Fotosintesis membantu membersihkan udara, yaitu mengurangi kadar CO2 (karbon dioksida) di udara karena CO2 adalah bahan baku dalam proses fotosintesis. Sebagai hasil akhirnya, selain zat makanan adalah O2 (Oksigen) yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan.
• Kemampuan tumbuhan berfotosintesis selama masa hidupnya menyebabkan sisa-sisa tumbuhan yang hidup masa lalu tertimbun di dalam tanah selama berjuta-juta tahun menjadi batubara menjadi salah satu sumber energi saat ini.
3. Proses Fotosintesis
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula danoksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Berikut ini adalah persamaan reaksi fotosintesis yang menghasilkan glukosa:
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas.klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar Matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
4. Fotosintesis pada alga dan bakteri
Alga terdiri dari alga multiseluler seperti ganggang hingga alga mikroskopik yang hanya terdiri dari satu sel. Meskipun alga tidak memiliki struktur sekompleks tumbuhan darat, fotosintesis pada keduanya terjadi dengan cara yang sama. Hanya saja karena alga memiliki berbagai jenis pigmen dalam kloroplasnya, maka panjang gelombang cahaya yang diserapnya pun lebih bervariasi.Semua alga menghasilkan oksigen dan kebanyakan bersifat autotrof. Hanya sebagian kecil saja yang bersifat heterotrof yang berarti bergantung pada materi yang dihasilkan oleh organisme lain.
Proses Fotosintesis tumbuhan membutuhkan sinar matahari, air, dan udara untuk membuat makanannya sendiri. Setiap hari, zat hijau daun pada daun tanaman menyerap cahaya matahari. Tumbuhan memanfaatkan cahaya matahari menjadi karbon dioksida dari udara, dan air dari tanah menjadi makanan yang mengandung gula. Tumbuhan lalu mengeluarkan oksigen sebagai hasil yang tidak terpakai, walaupun sebagian digunakan untuk bernapas.
Proses atau Reaksi fotosintesis ada dua yaitu :
1. Reaksi terang
Berlangsung di dalam membran tilakoid di grana. Grana adalah struktur bentukan membran tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yaitu salah satu ruangan dalam kloroplas. Di dalam grana terdapat klorofil, yaitu pigmen yang berperan dalam fotosintesis. Reaksi terang di sebut juga fotolisis karena proses penyerapan energi cahaya dan penguraian molekul air menjadi oksigen dan hidrogen.
2. Reaksi gelap
Berlangsung di dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 yang diperoleh dari udara dan energi yang diperoleh dari reaksi terang. Tidak membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika belum terjadi siklus terang karena energi yang dipakai berasal dari reaksi terang.
Ada dua macam siklus, yaitu siklus Calin-Benson dan siklus hatch-Slack. Pada siklus Calin-Benson, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon tiga, yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim rubisco. Pada siklus hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon empat. Enzim yang berperan adalah phosphoenolpyruvate carboxylase. Produk akhir siklus gelap diperoleh glukosa yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan energi.
C. Gerak pada tumbuhan
Ciri dari mahluk hidup salah satunya adalah bergerak. Dengan demikian tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Jika hewan dan manusia dapat melakukan gerakan secara aktif dan berpindah tempat, tapi gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Sehingga tumbuhan dikatakan melakukan gerak pasif. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu.
Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin menuju kearah rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa menunjukan arah tertentu.
Gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Gerak Endonom/Autonom
Gerak endonom adalah gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan oleh rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri.
Gerak endonom ada 2 yaitu :
a. Endonom nutasi yang merupakan gerakan spontan (gerak aliran sitoplasma pada tanaman air Hydrilla verticillata).
b. Endonom higroskopis yaitu akibat kadar air yang rendah (contoh : pecah kacang polong-polongan saat kering).
2. Gerak Etionom / Gerak Esionom
Gerak etinom adalah gerakan pada tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari luar tumbuhan tersebut. Faktor penyebab gerakan etionom bisa berasal dari faktor rangsang sentuhan, air, cahaya, temperatur/suhu, zat kimia, gravitasi, dan lain sebagainya.
Beberapa jenis gerakan etionom yaitu tropisme, taksis, dan nasti.
a) Tropisme
Tropisme adalah gerakan tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Rangsang dari luar yang mempengaruhi gerak tumbuhan ada bermacam-macam. Misalnya cahaya, gravitasi, air atau kelembaban, dan sentuhan atau singgungan. Berdasarkan jenis rangsangan tersebut, tropisme dibedakan menjadi fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, dan tigmotropisme.
• Fototropisme
Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang cahaya. Apabila gerak tumbuhan tersebut menuju kearah cahaya, berarti tumbuhan tersebut melakukan gerak fototropisme positif. Apabila gerakan tumbuhan ini menjauhi arah cahaya, maka disebut fototropisme negatif. Contoh gerak fototropisme positif adalah tanaman biji-bijian yang sedang tumbuh tunas.
• Geotropisme
Adalah gerakan bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi (gaya tarik) bumi. Apabila arah pertumbuhan tersebut ke atas, maka termasuk geotropisme negatif. Akan tetapi, apabila arah pertumbuhan menuju kebawah berarti termasuk gerak geotropisme positif. Contoh geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yang selalu menuju kebawah atau kedalam tanah.
• Hidrotropisme
Adalah gerak bagian tumbuhan menuju kearah yang basah atau berair. Arah pertumbuhan menuju temapt yang berair disebut gerak hidrotropisme positif. Apabila araah pertumbuhan tanaman menjauhi tempat yang berair disebut gerakan hidrotropisme negatif. Contoh hidrotropisme positif adalah arah pertumbuhan ujung akar didalam tanah yang selalu menuju ketempat yang mengandung air.
• Tigmotropisme
Adalah gerak tumbuhan dari bagian tumbuhan akibat persinggungan. Contohnya sulur markisa dan batang mentimun yang membelit tanaman lain.
b) Taksis
Tumbuhan umumnya hanya mampu melalukan gerak pada sebagian anggota tubuhnya, misalnya akar yang mendekati air atau pucuk yang mendekati cahaya. Namun, pada tumbuhan tingkat rendah mampu melakukan gerak berpindah tempat. Seluruh tubuhnya berpindah. Misalnya, tumbuhan euglena dan bakteri besi. Gerak seluruh tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh datangnya rangsang disebut gerak taksis.
Berdasarkan rangsang penyebabnya, taksis dibedakan menjadi fototaksis dan kemotaktis.
1. Fototaksis
Merupakan gerak seluruh tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh rangsang cahaya. Misalnya gerakan euglena yang selalu mendekati cahaya.
2. Kemotaksis
Adalah gerak taksis yang disebabkan oleh rangsang berupa zat kimia. Contohnya Spermatozoid pada Arkegonium lumut-lumutan dan paku-pakuan yang bergerak karena tertarik oleh zat gula atau protein.
c) Nasti
Gerak nasti adalah gerak pada tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Sama halnya dengan gerak tropisme, gerak nasti juga dipengaruhi oleh rangsang dari luar seperti cahaya, suhu, sentuhan/singgungan, bahan kimia, serta kondisi gelap.
Macam-macam gerak nasti:
1. Fotonasti
Fotonasti adalah gerak nasti yang dipengaruhi oleh rangsang berupa cahaya. Contoh fotonasti adalah gerak mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada sore hari.
2. Thermonasti
Thermonasti adalah gerak nasti yang dipengaruhi rangsang berupa suhu. Contohnya mekarnya bunga tulip pada suhu tertentu.
3. Niktinasti
Niktinasti adalah gerak nasti karena kondisi gelap. Contohnya gerak menutupnya daun majemuk (lamtoro, turi) karena cahaya gelap.
4. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak nasti karena pengaruh rangsang berupa sentuhan. Contoh seismonasti adalah gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) karena sentuhan. Daun putri malu akan menutup apabila disentuh. Dan setelah didiamkan agak lama, daun tersebut akan membuka kembali. Gerak tersebut sebagai tanggapan atas reaksi yang datang dari luar, sedangkan arah gerakannya tidak ditentukan oleh arah datangnya rangsang.
5. Kemonasti
Kemonasti adalah gerak nasti karena pengaruh rangsang berupa zat kimia. Contohnya adalah membukanya mulut daun (stomata) pada siang hari karena adanya karbondioksida.
6. Nasti kompleks
Nasti kompleks adalah gerak nasti yang dipengaruhi lebih dari satu macam rangsang. Contohnya gerak membuka dan menutupnya mulut daun (stomata) karena cahaya matahari, zat kimia, air dan suhu.
D. Hama dan Penyakit pada tumbuhan
1. Hama pada tumbuhan
Gangguan hama dan penyakit pada tumbuhan dapat dialami oleh berbagai sistem organ pada tumbuhan. Gangguan ini dapat disebabkan karena kelainan genetis, kondisi lingkungan yang tidak sesuai, atau karena serangan hama dan penyakit. Gangguan hama dan penyakit dalam skala besar pada tanaman budidaya dapat mengganggu persediaan bahan pangan bagi manusia. Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tumbuhan mengalami gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus, bakteri, atau jamur). Hewan dapat disebut hama karena mereka mengganggu tumbuhan dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat, wereng, tikus, walang sangit merupakan beberapa contoh binatang yang sering menjadi hamatanaman.
Gangguan terhadap tumbuhan yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur disebut penyakit. Tidak seperti hama, penyakit tidak memakan tumbuhan, tetapi mereka merusak tumbuhan dengan mengganggu proses – proses dalam tubuh tumbuhan sehingga mematikan tumbuhan. Oleh karena itu, tumbuhan yang terserang penyakit, umumnya, bagian tubuhnya utuh. Akan tetapi, aktivitas hidupnya terganggu dan dapat menyebabkan kematian. Untuk membasmi hama dan penyakit, sering kali manusia menggunakan oat – obatan anti hama. Pestisida yang digunakan untuk membasmi serangga disebut insektisida. Adapun pestisida yang digunakan untuk membasmi jamur disebut fungsida.
Hama adalah semua binatang yang mengganggu dan merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia. Hewan yang termasuk hama dikelompokkan ke dalam beberapa golongan, yaitu sebagai berikut.
• Mamalia, misalnya musang, tupai, tikus, dan babi hutan.
• Aves, misalnya burung dan ayam.
• Serangga, misalnya belalang, wereng, dan kumbang.
• Molusca, misalnya siput dan bekicot.
• Kelompok hewan menyusui (mamalia),seperti tikus.
• Kelompok serangga (insekta), seperti belalang.
• kelompok burung (aves), seperti burung pipit.
Beberapa contoh hama yang sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1. Belalang setan (Aularches miliaris), menyebabkan kerusakan terhadap tanaman besar, misalnya berbagai jenis pisang, kelapa, pinang, dan jeruk.
2. Lalat buncis (Agromyza phaseoli), menyebabkan kerusakan pada bagian batang, daun, dan buah tanaman buncis. Lalat ini biasanya membuat saluran-saluran di daun, batang, dan tangkai daun. Dengan adanya saluran ini tanaman menjadi layu. Tanaman yang masih muda dapat mati, sedangkan tanaman yang telah tua akan terhambat pertumbuhannya.
3. Tungau bercak dua (Tetranichus urticae), memakan hampir semua jenis tanaman budidaya seperti buncis, kacang tanah, mentimun, semangka, apel, jeruk, dan jagung. Tanaman yang diserang oleh tungau daunnya akan menjadi bercakcercak dan berwarna kekuningan.
4. Hama penggerek umbi kentang. Hama pada umbi kentang ini adalah ulat berwarna kelabu Phthorimaea aperculella dengan panjang tubuh 1 cm, yang akan tumbuh menjadi ngengat berwarna kelabu.
5. Hama pemakan daun kubis. Hama yang menyerang daun kubis adalah ulat berwarna hijau muda, berbulu hitam, kepala kekuningan dengan bercak-bercak gelap, dan ukuran tubuhnya sekitar 9 mm.
6. Hama pada bawang putih, berupa ulat berwarna hijau atau cokelat tua dengan garis kekuningan, tubuhnya berukuran 25 mm. Bawang putih yang terkena hama daunnya berlubang dan ada bekas gigitan berwarna putih atau daun menjadi berselaput tipis dan layu.
7. Hama penggerek buah mangga, berupa ulat dengan warna tubuh berselang-selang merah dan putih dan ulat cokelat kehitaman. Buah mangga yang terserang hama menjadi berlubang-lubang dan di sekitarnya terdapat kotoran yang meleleh dari dalam. Lubang ini dapat menembus sampai ke biji. Jika buah dibelah, maka bagian dalamnya sudah rusak dan busuk.
8. Hama tikus, sering menyerang tanaman padi dan palawija. Tikus merupakan hama yang sering kali membuat pusing para petani. Hal ini diesbabkan tikus sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi, mobilitas, dan kemampuan untuk berkembang biak yang sangat tinggi. Masa reproduksi yang relative singkat menyebabkan tikus cepat bertambah banyak. Potensi perkembangbiakan tikus sangat tergantung dari makanan yang tersedia. Tikus sangat aktif di malam hari.Tikus menyerang berbagai tumbuhan. Bagian tumbuhan yang disarang tidak hanya biji – bijian tetapi juga batang tumbuhan muda. Yang membuat para tikus kuat memakan biji – bijian sehingga merugikan para petani adalah gigi serinya yang kuat dan tajam, sehingga tikus mudah untuk memakan biji – bijian. Tikus membuat lubang – lubang pada pematang sawah dan sering berlindung di semak – semak. Apabila keadaan sawah itu rusak maka berarti sawah tersebut diserang tikus.
2. Penyakit pada tumbuhan
Tanaman dikatakan sakit apabila ada perubahan atau gangguan pada organ-organ tanaman. Tanaman yang sakit menyebabkan pertumbuhan dan perkembangannya tidak normal. Penyakit tanaman disebabkan oleh mikroorganisme misalnya jamur, virus, dan bakteri. Selain itu penyakit tanaman dapat disebabkan karena kekurangan salah satu atau beberapa jenis unsur hara.
Tanda-tanda tanaman yang terkena penyakit adalah sebagai
berikut.
• Layu, tanaman yang layu karena sakit berbeda dengan yang kekurangan air. Kamu dapat mengujinya dengan menyiram tanaman dengan air. Jika tanaman tetap layu setelah disiram air, kemungkinan ada bagian akar dan jaringan dalam batang yang rusak oleh bakteri atau virus.
• Rontok, bila kerontokan terjadi pada daun, ranting, buah, dan bunga secara bersamaan dapat dipastikan bahwa tanaman tersebut menderita sakit. Penyebabnya dapat karena parasit, nonparasit, atau serangan hama.
• Perubahan warna, misalnya daun menjadi berwarna kuning, redup, atau hijau pucat dalam jumlah banyak mengindikasikan bahwa tanaman itu sakit. Tetapi perubahan warna pada daun juga dapat disebabkan oleh rusaknya klorofil atau karena kekurangan cahaya matahari.
• Daun berlubang, biasanya diawali oleh bercak berbentuk lingkaran, kemudian kering dan terbentuk lubang.
• Kerdil, terjadi pada daun, buah, atau bagian lainnya.
• Daun mengeriting
• Busuk pada batang, daun, atau buah
• Semai roboh
Beberapa contoh penyakit yang menyerang tumbuhan adalah sebagai berikut.
• Penyakit layu cabai. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri. Cabai yang terkena penyakit ini mempunyai ciri-ciri daun muda layu diikuti dengan menguningnya daun-daun tua.
• Penyakit hawar daun kentang. Disebabkan oleh jamur, gejalanya pada tepi-tepi daun ditemukan bercak-bercak terutama pada suhu rendah, kelembapan tinggi, dan curah hujan tinggi.
• Penyakit busuk daun bawang merah. Disebabkan oleh jamur, gejalanya di dekat ujung daun timbul bercak hijau pucat, di permukaan daun berkembang jamur berwarna putih ungu, daun menguning, layu, dan mengering. Daun yang telah mati akan berwarna putih dan banyak terdapat jamur hitam.
• Penyakit tungro pada tanaman padi. Penyakit ini menyebabkan padi tumbuh kerdil dan tidak normal. Disebabkan oleh virus tungro dengan perantaraan wereng.
• Penyakit mosaik, banyak menyerang tanaman tembakau yang disebabkan oleh virus TMV (Tobacco Mosaic Virus).
Tanaman yang terkena penyakit karena kekurangan unsur hara dapat dicegah dan ditanggulangi dengan melakukan pemupukan yang tepat. Sedangkan penyakit karena mikroorganisme dapat ditanggulangi dengan memberikan pesitisida, misalnya bakterisida (memberantas bakteri parasit) dan fungisida (memberantas jamur parasit). Selain pestisida buatan, sekarang telah banyak dibuat pestisida alami yang lebih aman terhadap lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Tumbuhan tersusun atas banyak sel. Sel-sel itu pada tempat tertentu membentuk jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama dan terikat oleh bahan antarsel membentuk suatu kesatuan.
- Fotosintesis adalah proses pembuatan energi atau zat makanan/glukosa yang berlangsung atas peran cahaya matahari (photo = cahaya, synthesis = proses pembuatan/pengolahan) dengan menggunakan zat hara/mineral, karbon dioksida dan air. Makhluk hidup yang mampu melakukan fotosintesis adalah tumbuhan, alga dan beberapa jenis bakteri. Fotosintesis sangat penting bagi kehidupan di bumi karena hampir semua makhluk hidup bergantung pada energi yang dihasilkan oleh proses fotosintesis.
- Ciri dari mahluk hidup salah satunya adalah bergerak. Dengan demikian tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Jika hewan dan manusia dapat melakukan gerakan secara aktif dan berpindah tempat, tapi gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Sehingga tumbuhan dikatakan melakukan gerak pasif. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu.
- Gangguan hama dan penyakit pada tumbuhan dapat dialami oleh berbagai sistem organ pada tumbuhan. Gangguan ini dapat disebabkan karena kelainan genetis, kondisi lingkungan yang tidak sesuai, atau karena serangan hama dan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.biologi-sel.com/2013/01/fotosintesis.html
http://guruwy.blogspot.com/p/gerak-pada-tumbuhan.html
http://www.google.co.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada guru pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga Dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
Kaso, Oktober 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Jaringan pada tumbuhan 2
B. Fotosintesis 5
C. Gerak pada tumbuhan 7
D. Hama dan Penyakit pada tumbuhan 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 15
DAFTAR PUSTAKA 16
MAKALAH
BERBAGAI SISTEM DALAM KEHIDUPAN TUMBUHAN
Disusun Oleh :
- Ismail Hasan
- Dita Artika. N
- Neni Nur’aeni
- Kusnandi
- Khofifatul. K
Kelas VII
MTs AL IKHLAS KASO
2014
Demikianlah Artikel Makalah berbagai sistem dalam kehidupan tumbuhan
Sekianlah artikel Makalah berbagai sistem dalam kehidupan tumbuhan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Makalah berbagai sistem dalam kehidupan tumbuhan dengan alamat link https://contoh-definisi-pengertian.blogspot.com/2014/11/makalah-berbagai-sistem-dalam-kehidupan.html