Naskah drama untuk dua orang pemain, mengejar cita-cita

Naskah drama untuk dua orang pemain, mengejar cita-cita - Hallo sahabat CONDENPE, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Naskah drama untuk dua orang pemain, mengejar cita-cita, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Naskah Drama, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Naskah drama untuk dua orang pemain, mengejar cita-cita
link : Naskah drama untuk dua orang pemain, mengejar cita-cita

Kamu Bisa Download File Naskah drama untuk dua orang pemain, mengejar cita-cita di bawah ini !

Baca juga


Naskah drama untuk dua orang pemain, mengejar cita-cita

Naskah drama untuk dua orang pemain, 

mengejar cita-cita

Ada dua anak yang bersahabat sejak kecil yang bernama Gita dan Dwi. Mereka selalu berasama, tetapi semenjak ayah Gita harus pindah kerja mereka berdua pun berpisah. Pada suatu ketika tanpa disengaja mereka bertemu kembali tanpa disadari.

Gita    : (sedang membereskan kertas yang berjatuhan karena angin)
Dwi    : (karena melihat kasihan, Dwi pun membantu) sini biar aku bantu.
Gita    : oh ya terimakasih. (tanpa melihat ke arah Dwi dan langsung pergi meninggalkan Dwi dengan terburu-buru)
Dwi    : hei tunggu sebentar!
Gita    : (sambil mendekat ke arah Dwi) iya ada apa?
Dwi    : sepertinya aku kenal kamu deh. Kamu Gita kan?
Gita    : iya. Kamu..?
Dwi    : (memotong pembicaraan Gita) Dwi. Sahabat kamu waktu SD. Kan kita duduk bareng terus waktu SD. Ingat engga?
Gita    : oh iya pasti inget lah. Masa lupa sih. Oh iya aku lupa aku lagi buru-buru nih. Aku duluan ya Dwi. (sambil berlalu meninggalkan Dwi)
Dwi    : hey bentar dulu. Minta no HP kamu dong?
Gita    : eeemmm... aku lupa. Kamu follow twitter aku aja di @gitamay ya!
Dwi    : ok. Follback ya nanti aku mention kamu.
Gita    : iya. (sambil terus pergi meninggalkan Dwi).

    Beberapa hari kemudian tanpa disengaja, Gita dan Dwi bertemu kembali dikantin sekolah.

Dwi    : eh Gita, ketemu lagi. Kamu sekarang sekolah di sini ya?
Gita    : iya. Aku sekarang sekolah di sini. Enggak nyangka ya ternyata kita satu sekolah lagi.
Dwi    : iya nih ga nyangka banget. Oh iya sekarang kamu di kelas mana?
Gita     : aku sekarang di kelas ipa7, wi. Kamu?
Dwi    : aku di kelas ipa1.
Gita    : oh iya Dwi kamu mau enggak main ke rumah aku pulang sekolah nanti?
Dwi    : makasih Gita. Aku mau kok. Berarti nanti kita pulang bareng ya?
Gita    : iya. Nanti setelah bel pulang, kita janjian di gerbang aja ya?
Dwi    : ok.

    Lalu bel masuk berbunyi. Gita dan Dwi pun pergi ke kelasnya masing-masing.

    Setelah jam pelajaran usai dan bel pulang pun berbunyi, Gita dan Dwi pun bertemu di gerbang sekolah dan pulang bersama menuju ke rumah Gita. Sesampainya di rumah Gita.

Gita    : ayo masuk Dwi.
Dwi    : iya makasih Git. Assalamu’alaikum.
Gita    : wa’alaikumsalam. Eh kita langsung ke kamar aku aja yu?
Dwi    : ayo. Oh iya ngomong-ngomong rumah kamu kayak masih berantakan deh. Kenapa?
Gita    : kan aku baru pindah wi.
Dwi    : oh iya ya.

    Lalu mereka berdua pun menuju kamar Gita. Ketika di kamar Gita, mereka berdua berbincang-bincang. Karena mereka berdua telah kelas 12, mereka pun membicarakan akan kuliah kemanakah mereka setelah lulus SMA nanti.

Dwi    : ngomong-ngomong, kamu mau kuliah dimana?
Gita    : aku mau kuliah di UGM nih.
Dwi    : emangnya kamu ngambil jurusan apa, Git?
Gita    : sipil. Mau jadi arsitek dong hehehe.. hmmm tapi... 
Dwi    : tapi kamu kenapa?
Gita    : tapi aku lemah di pelajaran fisika, Wi.
Dwi    : duh jangan sedih dong udah enggak apa-apa. Kalau  kamu belajar lebih giat lagi pasti kamu bisa. Teruslah berusaha Gita. Jangan menyerah. Kejar cita-cita kamu. Eits tapi jangan lupa kalau sudah usaha, kita juga harus tetep berdo’a sama Allah.
Gita    : iya Wi makasih ya atas masukannya pasti ko aku bakal belajar lebih giat lagi.
Dwi    : nah gitu dong.
Gita    : kamu sih mau kuliah dimana, Wi?
Dwi    : aku belum tau naih. Kira-kira menurut kamu dimana ya? Terus jurusan apa?
Gita    : kalau menurut aku sih lebih baik kamu ikutin kata hati kamu aja. Pastinya yang sesuai sama bakat dan minat kamu juga.
Dwi    : iya sih Git. Tapi masalahnya aku belum tau nih bakat aku dimana.
Gita    : ya kalau menurut aku sih bakat kamu sebaiknya minta pendapat ke orang lain tentang bakat kamu. Misalnya ke teman, ke guru, ke orang tua juga pasti. Terus kalau kamu masih bingung juga, aku saranin kamu untuk minta petunjuk ke Allah. Ya dengan cara salat istikharah lah.
Dwi    : wah makasih juga ya Git atas pendapat dan saran kamu. Aku akan coba ikutin saran kamu. Oh iya udah sore nih. Aku pulang ya. Makasih Gita.
Gita    : oh iya udah. Sama-sama. Makasih ya Dwi.

    Lalu Dwi pun pulang dari rumah Gita. Dan setelah perbincangan tadi di rumah Gita, mereka berdua menjadi lebih giat belajar lagi. Dan akhirnya Dwi telah mengetahui bakat dan minatnya untuk melanjutkan sekolahnya.
Waktu terus berlalu. Tidak terasa mereka berdua telah lulus ujian dan mereka pun ingin melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi yag mereka inginkan. Karena mereka rajin belajar dan berdo’a, mereka pun akhirnya diterima di perguruan tinggi yang mereka idam-idamkan.

sumber : dwisetyan.blogspot.com


Demikianlah Artikel Naskah drama untuk dua orang pemain, mengejar cita-cita

Sekianlah artikel Naskah drama untuk dua orang pemain, mengejar cita-cita kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Naskah drama untuk dua orang pemain, mengejar cita-cita dengan alamat link https://contoh-definisi-pengertian.blogspot.com/2013/09/naskah-drama-untuk-dua-orang-pemain.html