Konsepsi ilmu budaya dengan kesusastraan

Konsepsi ilmu budaya dengan kesusastraan - Hallo sahabat CONDENPE, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Konsepsi ilmu budaya dengan kesusastraan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Tugas Softskill, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Konsepsi ilmu budaya dengan kesusastraan
link : Konsepsi ilmu budaya dengan kesusastraan

Kamu Bisa Download File Konsepsi ilmu budaya dengan kesusastraan di bawah ini !

Baca juga


Konsepsi ilmu budaya dengan kesusastraan

Pengertian Kesusastraan
     Secara etimologi (menurut asal-usul kata) kesusastraan berarti karangan yang indah. “sastra” (dari bahasa Sansekerta) artinya : tulisan, karangan. Akan tetapi sekarang pengertian “Kesusastraan” berkembang melebihi pengertian etimologi tersebut. Kata “Indah” amat luas maknanya. Tidak saja menjangkau pengertian-pengertian lahiriah tapi terutama adalah pengertian-pengertian yang bersifat rohaniah. Misalnya, bukankah pada wajah yang jelak orang masih bisa menemukan hal-hal yang indah.
    Sebuah cipta sastra yang indah, bukanlah karena bahasanya yang beralun-alun dan penuh irama. Ia harus dilihat secara keseluruhan: temanya, amanatnya dan strukturnya. Pada nilai-nilai yang terkandung di dalam ciptasastra itu.
    Ada beberapa nilai yang harus dimiliki oleh sebuah ciptasastra. Nilai-nilai itu adalah : Nilai-nilai estetika, nilai-nilai moral, dan nilai-nilai yang bersifat konsepsionil. Ketiga nilai tersebut sesungguhnya tidak dapat dipisahkan sama sekali. Sesuatu yang estetis adalah sesuatu yang memiliki nilai-nilai moral. Tidak ada keindahan tanpa moral. Tapi apakah moral itu? Ia bukan hanya semacam sopan santun ataupun etiket belaka. Ia adalah nilai yang berpangkal dari nilai-nilai tentang kemanusiaan. Tentang nilai-nilai yang baik dan buruk yang universil. Demikian juga tentang nilai-nilai yang bersifat konsepsionil itu. Dasarnya adalah juga nilai tentang keindahan yang sekaligus merangkum nilai tentang moral.

Pengertian Ilmu Budaya
 Ilmu Budaya dasar mengajarkan pembelajaran mengenai konsep-konsep kehidupan dan budaya manusia , sedangkan kesusastraan adalah penguraian atas konflik yang digunakan untuk mencapai suatu hasil yang dikatakan bahwa keindahan atau nilai estetis suatu cipta sastra timbul karena adanya keserasian, kesepadanan, atau keharmonisan antara isi.jadi intinya kesusastraan membuat pencerahan atas konflik mengenai konsep konsep kehidupan dan budaya manusia dengan membawa nilai estetis yang baik dan menimbulkan keserasian bersama.Namun  Ilmu Budaya Dasar (yang dahulu di sebut sebagai Basic Humanities) berasal dari bahasa latin yang di sebut dengan “humanus”, yang memiliki arti manusiawi, berbudaya, dan halus. Pada umumnya, humanities mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya (sejarah, sastra, dll), maka dari itu humanities menjadi ilmu kemanusiaan dan kebudayaan. 

Hubungan Ilmu Budaya dengan Kesusastraan



NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
    Yang dimaksud dengan nilai disini ada persepsi yang dan pengertian yang diperoleh pembaca lewat sastra (prosa fiksi). Hendaknya disadari bahwa tidak semua pembaca dapat memperoleh persepsi dan pengertian tersebut. Ini hanya dapat diperoleh pembaca, apabila sastra menyentuh dirinya. Nilai tersebut tidak akan disentuh otomatis dari membaca. Dan hanya pembaca yang berhasil mendapat pengalaman sastra saja yang dapat merebut nilai-nilai dalam sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman bagaimana mengalaminya sendiri peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya.
2. Prosa fiksi memberikan informasi fiksi memberikan informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi, jika kita memerlukan suatu fakta, maka kita dapat membuka buku. Tetapi jika kita menginginkan wawasan yang berbeda dari apa yang ada didalam fakta, maka kita harus memilih sastra.
3. Prosa fiksi memberikan warisan cultural prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi yang merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari wawasan budaya bangsa.
4. Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan didalam prosa fiksi terdapat semacam adanya kaidah kemungkinan yang tidak mungkin dalam fiksi inilah yang memungkinkan pembaca untuk dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasan tentang tokoh, hidup dan kehidupan maanusia.

ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
   Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu budaya Dasar.
   Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra sendiri bagian dari kesenian, dan kesenian merupakan cabang/unsure dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam,dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan dalam kata-katanya. Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IlmuBudaya Dasar adalah sebagai berikut :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia perekaman dan penyampaian dalam puisi disebut pengalaman perwakilan. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu sastra. Puisi dapat memberikan kepada mahasiswa kesadaran yang penting untuk dapat melihat tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
2. Puisi dan kenisyfan/kesadaran individual dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati dan fikiran, baik orang lain maupun diri sendiri. Hal ini sangat dimungkinkan oleh puisi itu sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang,yang bisa mengenai topeng yang dipakai orang dalam kehidupan nyata dan berbagai peranan yang diperankan orang dalam menampilkan diri didunia dan lingkungan masyarakat.
3. Puisi dan keinsyafan sosial puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan menusia sebagai makhluk sosial, yang terlibat dalam isu dan problema sosial.
4. Puisi dan nilai-nilai dengan memberikan dan pengarahan yang tepat dalam proses membaca dan mendiskusikan puisi, mahasiswa akan menjumpai nilai-nilai yang bermanfaat bagi lingkungan hidupnya. Ia akan membaca tentang manusia laki-laki dan perempuan yang mungkin telah mengambil sikap tertentu tentang moral dan etika yangmenjadi pilihannya

sumber: - http://nesaci.com/pengertian-kesusastraan-dan-jenis-jenis-kesusastraan/
             - http://www.scribd.com/binham/d/28794164-Konsepsi-Ilmu-Budaa-Dasar-Dalam-Kesusastraan


Demikianlah Artikel Konsepsi ilmu budaya dengan kesusastraan

Sekianlah artikel Konsepsi ilmu budaya dengan kesusastraan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Konsepsi ilmu budaya dengan kesusastraan dengan alamat link https://contoh-definisi-pengertian.blogspot.com/2012/03/konsepsi-ilmu-budaya-dengan-kesusastraan.html