Judul :
link :
NAMA NPM
ALDIANSYAH ASHARI 20210505
FAJAR SIDIQ 22210574
SANDY ARYA 26210357
IRVAN MAULANA 24210750
KELAS : 1EB19
Kata pengantar
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Bahwa makalah yang saya kerjakan telah diselesaikan tugas mata pelajaran pengantar bisnis dengan membahas ‘’baju batik dan cara pembuatannya dalam bentuk makalah’’ Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan allah.swt, sehingga kendala-kendala yang saya hadapi teratasi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi saya sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.
Daftar isi :
1.1 Pendahuluan
sejarah baju batik
dan asal – usul baju batik……………...………………..1,2
1.2 Langkah-langkah
Proses Pembuatan Batik Cap…………………………….3
1.3 Ciri-ciri Batik Cap………………………………....4
1.4 Jenis batik………………………………………...5,6
1.5 Budaya batik………………………………….…..7,8
1.1 PENDAHULUAN
SEJARAH BAJU BATIK DAN ASAL – USUL BAJU BATIK
Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "nitik". Kata batik sendiri meruju pada teknik pembuatan corak Motif Batik - menggunakan canting atau cap - dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna Motif Batik pada Baju Batik "malam" (wax) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing.
Jadi kain Baju Batik adalah kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat dengan canting dan cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna. Teknik ini hanya bisa diterapkan di atas bahan yang terbuat dari serat alami seperti katun, sutra, wol dan tidak bisa diterapkan di atas kain dengan serat buatan (polyester).
Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik Busana Batik dan Blus batik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik Batik Solo adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat warna Desain Busana Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing.
Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing. Teknik Desain Busana Batik dan membatik telah dikenal sejak ribuan tahun yang silam. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup jelas tentang asal usul Batik. Ada yang menduga teknik ini berasal dari bangsa Sumeria, kemudian dikembangkan di Jawa setelah dibawa oleh para pedagang India. Saat ini batik bisa ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia,
1
Thailand, India, Sri Lanka, dan Iran. Selain di Asia, batik juga sangat populer di beberapa negaradi benua Afrika. Walaupun demikian, batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari Jawa.
Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.
Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. Ragam corak dan
2
1.2 Langkah-langkah Proses Pembuatan Batik Cap
Seperti yang kita ketahui bahwa batik ada beberapa jenis diantaranya yaitu batik tulis, batik cap dan batik printing/sablon. Pada artikel kali ini akan dijelaskan bagaimana proses pembuatan batik cap.Tidak seperti batik tulis yang proses pembuatannya menggunakan canting, pada proses pembuatan batik cap alat yang digunakan yaitu cap (semacam stempel besar yang terbuat dari tembaga) yang sudah didesain dengan motif tertentu dengan dimensi 20cm X 20cm.
Berikut adalah proses pembuatan batik cap:
1. Kain mori diletakkan di atas meja dengan alas dibawahnya menggunakan bahan yang empuk.
2. Malam direbus hingga suhu 60 – 70 derajat Celsius.
3. Cap dicelupkan ke malam yang telah mencair tadi tetapi hanya 2cm saja dari bagian bawah cap.
4. Kemudian kain mori di cap dengan tekanan yang cukup supaya rapih. Pada proses ini, cairan malam akan meresap ke dalam pori-pori kain mori.
5. Selanjutnya adalah proses pewarnaan dengan cara mencelupkan kain mori yang sudah di cap tadi ke dalam tangki yang berisi cairan pewarna.
6. Kain mori direbus supaya cairan malam yang menempel hilang dari kain.
7. Proses pengecapan>pewarnaan>penggodogan diulangi kembali jika ingin diberikan kombinasi beberapa warna.
8. Setelah itu, proses pembersihan dan pencerahan warna dengan menggunakan soda.
9. Penjemuran kemudian disetrika supaya rapih.
Proses pembuatan batik cap ini lebih cepat dibandingkan dengan proses pembuatan batik tulis karena pembuatan motifnya dengan menggunakan cap (stempel) yang lebar. Bandingkan dengan batik tulis yang menggunakan guratan-guratan canting. Walaupun begitu, kedua jenis batik ini mempunyai keunikan tersendiri.
3
1.3 Ciri-ciri Batik Cap
Seperti yang telah saya jelaskan pada artikel jenis batik menurut teknik pembuatannya, batik dibagi menjadi 3 macam yaitu batik tulis, batik cap, dan batik printing/sablon.
Berikut adalah ciri-ciri batik cap:
1. Batik cap dikerjakan dengan menggunakan cap yaitu alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk sesuai dengan motif yang diinginkan.
2. Bentuk motif atau gambar pada batik cap memiliki pengulangan yang jelas. Gambar terlihat berulang dengan motif yang sama dengan ukuran garis motif yang lebih besar bila dibandingkan dengan batik tulis.
3. Dan ini yang paling jelas untuk menentukan apakah batik yang anda beli itu adalah batik tulis atau batik cap. Batik cap mempunyai gambar yang tidak tembus pada kedua sisi kain. Jadi artinya hanya salah satu sisi saja yang bergambar.
4. Tidak memiliki motif atau gambar yang detil.
5. Warna batik yang lebih mengkilap.
6. Mempunyai warna dasar kain yang lebih tua dari pada warna goresan motifnya. Sebabnya adalah karena batik cap tidak mengalami proses penutupan pada bagian dasar motif.
7. Dari sisi harga, batik cap lebih murah dari pada batik tulis. Ini dikarenakan batik cap memiliki jumlah yang banyak dan satu sama lainnya memiliki kesamaan. Hal ini menjadikannya tidak unik. Walaupun begitu, bukan berarti batik cap tidak lebih bagus dari pada batik tulis.
Sekarang anda sudah mengetahui apa saja ciri-ciri batik cap. Walaupun begitu, bukan berarti batik cap lebih buruk daripada batik tulis, batik cap biasanya mempunyai motif yang lebih rapih. Keduanya memiliki keunikan masing-masing.
4
1.4 Jenis batik
Pembuatan batik cap
Menurut teknik
• Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
• Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
Menurut asal pembuatan
Batik Jawa
batik Jawa adalah sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari
5
leluhur mereka, yaitu penganut agama animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik jawa banyak berkembang di daerah Solo atau yang biasa disebut dengan batik Solo.
Batik Tiga Negeri Batik Jawa Hokokai 1942-1945
Batik Buketan asal Pekalongan dengan desain pengaruh Eropa
Batik Buketan
Batik Lasem
6
1.5 Budaya batik
Pahlawan wanita R.A. Kartini dan suaminya memakai rok batik. Batik motif parang yang dipakai Kartini adalah pola untuk para bangsawan
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang.
7
Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Batik Cirebon bermotif mahluk laut
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.
Batik dipakai untuk membungkus seluruh tubuh oleh penari Tari Bedhoyo Ketawang di keraton jawa.
Corak batik
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
8
Demikianlah Artikel
Sekianlah artikel
kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel dengan alamat link https://contoh-definisi-pengertian.blogspot.com/2010/11/nama-npm-aldiansyah-ashari-20210505.html