OBAT ANEMIA

OBAT ANEMIA - Hallo sahabat CONDENPE, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul OBAT ANEMIA, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : OBAT ANEMIA
link : OBAT ANEMIA

Kamu Bisa Download File OBAT ANEMIA di bawah ini !

Baca juga


OBAT ANEMIA



Tugas Individu Farmakologi
Nama Dosen : Drs. H. Muh. Syaharuddin, Apt
OBAT ANEMIA
Oleh:
NAMA : IRMAYANI WAHYU
NIM: PSW.B.2014.IB.009


YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2015/2016



KATA PENGANTAR

 


Assalamuallaikum. Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah selesai tepat pada waktunya yang berjudul “Obat Anemia”.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi dan pembelajaran kepada kita semua. Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT., kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT. senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Wassalamuallaikum. Wr. Wb.


Raha, Januari 2016
    
                              
  Penulis          


i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………….………………. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang …………………………………………...……………... 1
B.     Rumusan Masalah …………………………………………...………...... 1
C.     Tujuan  Penulisan……………………………………………...……….... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian  Obat Anemia…………………………………………..…… 3
B.     Macam- macam Obat Anemia…………………………………….....…. 3
C.     Cara kerja Obat Anemia…………………………………………...……. 4
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ……………………………………………………….….… 6
B.     Saran ………………………………………………………………….... 6
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….…….7






ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Anemia ( bahasa Yunani) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh . keadaan ini sering menyebabkan energy dalam tubuh menjadi menurun sehingga terjadi 5L atau lemah, lesu, lemas, lunglai, dan letih.
Dalam hal ini orang yang terkena anemia adalah orang yang menderita kekurangan zat besi. Seseorang yang menderita anemia akan sering mengalami keadaan pusing yang sedang hingga berat dikarenakan Meningkatnya penghancuran sel darah merah, Pembesaran limpa, Kerusakan mekanik pada sel darah merah, Reaksi autoimun terhadap sel darah merah : Hemoglobinuria nokturnal paroksismal, Sferositosis herediter, Elliptositosis herediter. Seseorang yang sering mengalamianemia di sebabkan karena pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian obat anemia?
2. Apa macam-macam obat anemia?
3. Bagaimana cara kerja atau khasiat obat anemia?
                                         
1
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari obat anemia
2. Untuk mengetahui macam-macam obat anemia
3. Untuk mengetahui cara kerja atau khasiat obat anemia


























2
                                               BAB II
PEMBAHASAN
      
A. PENGERTIAN OBAT ANEMIA
Obat yang dapat diberikan berupa suplemen zat besi (Fe) untuk memulihkan kekurangan sel darah merah. Selain zat besi, vitamin B12 sering diberikan untuk pengobatan anemia pernisiosa. Jalan terakhir jika anemia sudah mencapai stadium akut dan parah adalah dengan transfusi darah.

B. MACAM-MACAM OBAT ANEMIA
Seperti halnya penyakit lain, pengobatan anemia juga harus ditujukan pada penyebab terjadinya anemia. Misalnya anemia yang disebabkan oleh perdarahan pada usus maka perdarahan itu harus kita hentikan untuk mencegah berlanjutnya anemia. Jika memang diperlukan, operasi dapat dilakukan pada keadaan tertentu. Suplemen besi diperlukan pada anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan zat besi. Pemberian suntikan vitamin B12 diperlukan untuk mengkoreksi anemia pernisiosa. Transfusi darah merupakan pilihan untuk anemia yang disebabkan oleh perdarahan hebat. Adapun beberapa obat anemia, diantaranya :

1.      TABLET BESI ( Fe )
Besi di butuhkan untuk produksi hemoglobin ( Hb ), sehingga defisiensi Fe akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dengan kandungan Hb yang rendah dan menimbulkan anemia hipokronik mikrositik.

2.      VITAMIN B12 (Sianokobalamin)
Anemia megaloblastik, pasca pembedahan lambung total dan pemotongan usus, defisiensi vitamin B12.


3
3.      ASAM FOLAT
Asam folat terdiri atas bagian-bagian pteridin, asam paraaminobenzoat dan asam glutamat. Folat terdapat dalam hampir setiap jenis makanan dengan kadar tertinggi dalam hati, ragi dan daun hijau yang segar. Folat mudah rusak dengan pengolahan ( pemasakan ) makanan.


4.      ERITROPOIETIN
Eritropoietin, suatu gliko protein dengan berat molekul 34-39 DA, merupakan factor pertumbuhan hematopoietic yang pertama kali diisolasi. Eritropoietin merupakan factor pertumbuhan sel darah merah yang diproduksi terutama oleh ginjal dalam sel peritubuler dan tubuli proksimalis.

C. CARA KERJA OBAT ANEMIA

1.      TABLET BESI ( Fe )
Absorpsi Fe melalui saluran cerna terutama berlangsung di duodenum dan jejenum proksimal; makin ke distal absorpsinya makin berkurang. Zat ini lebih mudah di absorpsi dalam bentuk fero. Transportnya melalui sel mukosa usus terjadi secara transport aktif. Ion fero yang sudah di absorpsi akan di ubah menjadi ion feri dalam sel mukosa. Selanjutnya ion feri akan masuk kedalam plasma dengan perantara transferin, atau diubah menjadi feritin dan
di simpan dalam sel mukosa usus. Secara umum, bila cadangan dalam tubuh tinggi dan kebutuhan akan zat besi rendah, maka lebih banyak Fe di ubah menjadi feritin. Setelah di absorpsi, Fe dalam tubuh akan di ikat dalam transferin ( siderofilin ), suatu beta 1-globulin glikoprotein, untuk kemudian di angkut ke beberapa jaringan, terutama ke sumsum tulang dan depot Fe.



4
2.      VITAMIN B12 (Sianokobalamin)
Sianokobalamin diabsorpsi baik dan cepat setelah pemberian IM dan SK . Kadar dalam plasma mencapai puncak dalam waktu 1 jam setelah suntikan IM. Absorpsi ini berlangsung dengan 2 mekanisme yaitu dengan perantaraan faktor instrinsik castle (fic) dan absorpsi secara langsung. Setelah di absorpsi, hampir semua vitamin B12 dalam darah terikat dengan protein plasma sebagian besar terikat pada beta-globulin (transkobalamin II),Sisanya terikat pada alfa-glikoprotein (transkobalamin I) dan inter-alfa-glikoprotein ( transkobalamin III) vitamin B12 yang terikat pada transkobalamin II akan di angkut ke berbagai jaringan, terutam hati yang merupakan gudang utama penyimpanan vitamin B12 (50-90% ). Kadar normal vitamin B12 dalam plasma adalah 200-900 pg ml dengan simpanan sebanyak 1-10 mg dalam hepar.

3.      ASAM FOLAT
Pada pemberian oral absorpsi folat baik sekali, terutama di 1/3 bagian proksimal usus halus. Dengan dosis oral yang kecil, absorpsi memerlukan energi, sedangkan pada kadar tinggi absorpsi dapat berlangsung secar difusi. Walaupun terdapat gangguan pada usus halus, absorpsi folat biasanya masih mencukupi kebutuhan terutama sebagai PmGA.

4.      ERITROPOIETIN
Berinteraksi dengan reseptor eritropoietin pada permukaan sel induk sel darah merah, menstimulasi poloferasi dan diferensiasi eritroit. Eritropoietin juga menginduksi pelepasan retikulosis dari sumsum tulang. Eritrpoietin endogen diproduksi oleh ginjal sebagai respon terhadap hipoksia jaringan. Bila terjadi Anemia maka eritropoietin diproduksi lebih banyak olh ginjal, dan hal ini merupakan tanda bagi sumsum tulang untuk memproduksi sel darah.



5
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Anemia adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam darah
(Anonim). anemia dapat diketahuui dengan adanya pemerisaan darah lengkap laboratorium. Pemeriksaan darah lengkap adalah pemeriksaan yang dilakukan pada darah manusia dengan menghitung seluruh komponen pembentuk darah. Banyak cara penangan yang dilakukan untuk mengatasi penyakit ini salah satunya adalah pemberian fe, dan lain-lain.
Obat anemia adalah obat yang dapat diberikan berupa suplemen zat besi (fe) untuk memulihkan kekurangan sel darah merah. Selain zat besi, vitamin B12 sering diberikan untuk pengobatan anemia pernisiosa. Jalan terakhir jika anemia sudah mencapai stadium akut dan parah adalah dengan transfusi darah.

B. SARAN
Karena kesehatan adalah nikmat yang paling berharga yang diberikan oleh Tuhan Maha Esa, maka dari itu keseharan perlu di pelihara, dan diertahankan. Sebelum mengobati lebih baik mencegah, maka dari itu keseharan perlu di pelihara, dan diertahankan. Sebelum mengobati lebih baik mencegah.








6
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan.G.Sulistia. 2007. Farmakologi dan Terapi. Balai Penerbit FKUI. Jakarta
Drs.Priyanto, Apt, M. Biomed. 2008. Farmakologi Dasar untuk Mahasiswa  Farmasi dan Keperawatan. Liskonfi.



















7


Demikianlah Artikel OBAT ANEMIA

Sekianlah artikel OBAT ANEMIA kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel OBAT ANEMIA dengan alamat link https://contoh-definisi-pengertian.blogspot.com/2016/01/obat-anemia.html