Perbedaan Komponen Proposal Ilmiah dan Proposal Non Ilmiah

Perbedaan Komponen Proposal Ilmiah dan Proposal Non Ilmiah - Hallo sahabat CONDENPE, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Perbedaan Komponen Proposal Ilmiah dan Proposal Non Ilmiah, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Perbedaan Komponen Proposal Ilmiah dan Proposal Non Ilmiah
link : Perbedaan Komponen Proposal Ilmiah dan Proposal Non Ilmiah

Kamu Bisa Download File Perbedaan Komponen Proposal Ilmiah dan Proposal Non Ilmiah di bawah ini !

Baca juga


Perbedaan Komponen Proposal Ilmiah dan Proposal Non Ilmiah

Kata proposal berasal dari bahasa Inggris yang di dalam bahasa Indonesia mempunyai pengertian usul; tawaran; rencana; perencanaan; pengajuan; atau lamaran. Pengertian itu kemudian meluas menjadi penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil tertentu yang diinginkan. Pada akhirnya, dalam pembicaraan ini kata proposal diberi pengertian sebagai rencana kerja yang disusun secara sistematik dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal.
Sebuah lembaga, instansi, organisasi, bahkan individu yang menginginkan hasil kerja secara optimal, selayaknya mereka mampu membuat perencanaan secara matang. Langkah prakerja yang diperhitungkan oleh individu atau tim pelaksana secara teoritis itulah yang kita kenal sebagai penyusunan proposal.
Secara umum proposal memiliki komponen atau unsur-unsur sebagai berikut :
1.    nama kegiatan 
2.      dasar pemikiran 
3.      tujuan dan manfaat kegiatan 
4.      ruang lingkup 
5.      waktu dan tempat kegiatan 
6.      penyelenggara atau panitia 
7.      anggaran biaya, dan 
8.      penutup.  
      Syarat Proposal Penelitian

Sebuah proposal penelitian dapat dikatakan bagus apabila memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya :
1. Sistematis
Sistematis artinya sesuai dengan pola tertentu dari sederhana hingga kompleks. Proposal harus dapat memberikan gambaran tentang rencana penelitian yang akan dilakukan. Susunan proposal dapat bervariasi tergantung kebijakan institusi. Namun biasanya harus mengandung latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, rencana metodologi yang akan digunakan, dan alat ukur yang digunakan.
2. Terencana
Proposal yang baik memuat langkah-langkah pelaksanaan penelitian, lengkap dengan jadwal pengumpulan data, analisa data hingga pelaporannya.
3. Mengikuti konsep ilmiah
Proposal harus mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Baik tata cara penulisan dan tata bahasa yang digunakan. 
Komponen Proposal Penelitian
1. Judul
Judul merupakan etalase dari suatu penelitian yang menampilkan keseluruhan rencana penelitian. Oleh karena itu judul penelitian harus memuat gambaran global masalah dan lingkup penelitian. Syarat judul yang baik yaitu :
a. Menarik minat peneliti.
b. Managable
c. Mengandung kegunaan praktis
d. Tersedia cukup data
e. Tidak duplikasi dari penelitian lain
f. Berisi variable yang akan diteliti
g. Berupa kalimat pernyataan
h. Jelas dan singkat
2. Latar Belakang Masalah
Latar belakang merupakan pengantar yang menjelaskan secara singkat materi penelitian yang ditulis secara sistemaris dan terarah. Biasanya dibuat secara deduktif, dimana masalah secara umum dikerucutkan menjadi masalah khusus yang akan diteliti. Latar belakang masalah merupakan justifikasi dibuatnya suatu penelitian. Dalam latar belakang masalah, selain konsep dan teori yang dituliskan, juga data angka dari institusi yang terkait dengan topic penelitian.
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dapat berupa pernyataan masalah atau pertanyaan masalah. Rumusan masalah ini memiliki konsekuensi terhadap tujuan, manfaat, kerangka konsep serta metode penelitian yang digunakan. Rumusan masalah didapat setelah peneliti menelaah atau mengidentifikasi permasalahan yang muncul di latar belakang.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian hendaknya diuraikan singkat dan jelas serta menggunakan kata yang bersifat operasional, seperti menguraikan, mengidentifikasi, menggambarkan. Tujuan biasanya dibuat dalam dua kategori yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum menjelaskan tujuan yang hendak dicapai secara umum. Sedangkan tujuan khusus menjelaskan langkah yang diambil untuk mencapai tujuan umum.
5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian hendaknya diuraikan singkat dan jelas, dan menunjukan kontribusinya bagi pengembangan ilmu keperawatan, profesi, praktisi, pendidikan keperawatan atau institusi pelayanan kesehatan dan pemerintah selaku pembuat kebijakan.
6. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi uraian teori yang mendasari penelitian. Literatur yang dipakai hendaknya up to date dan relevan dengan topic penelitian.
7. Kerangka Konsep dan Hipotesis
Kerangka konsep merupakan justufikasi ilmiah terhadap penelitian yang akan dilakukan. Kerangka konsep harus didukung landasan teori yang kuat serta ditunjang oleh informasi yang ilmiah, hasil penelitian, jurnal atau data literur lain. Hipotesa atau dugaan bukan hal yang mutlak, namun tergantung jenis penelitiannya.
8. Metode Penelitian
Metode penelitian berisi tentang jenis penelitian yang digunakan, kerangka penelitian, variable dan sub variable penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, cara analisa data. Untuk penelitian kualitatif dapat menjelaskan metode pendekatan yang digunakan.
9. Jadwal dan Lokasi Penelitian
Jadwal dan lokasi penelitian merupakan rencana tentang tempat dan waktu penelitian yang akan dilakukan. Jadwal ini meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Jadwal penelitian dapat dibuat dalam bentuk time schedule.
10. Lampiran
Yang harus dilampirkan dalam proposal antara lain daftar pustaka, alat ukur yang digunakan.









ROPOSAL
STUDI WISATA OSIS
SMU BUDYA WACANA YOGYAKARTA

I.                   Dasar Pemikiran
A.  Pembelajaran di sekolah bukanlah satu-satunya bekal bagi siswa untuk terjun ke tengah masyarakat setelah menyelesaikan studinya nanti. Salah satu alternatif yang perlu dipahami adalah mencari wawasan dan terjun langsung ke tengah aktivitas masyarakat yang mempunyai korelasi dengan ilmu yang sedang dipelajari siswa bersangkutan.
B.  Setiap perkembangan di sekitar selalu menuntut siswa untuk tanggap dan peka terhadapnya. Oleh sebab itu, selayaknya siswa memahami segala fenomena yang muncul di tengah masyarakat. Dengan cara ini siswa semakin bertambah wawasan pengetahuan dan penalaran karena siswa dapat membandingkan teori di sekolah dengan dunia nyata.
C.  Pembelajaran di sekolah merupakan pembentuk pikir siswa. Dengan bekal tersebut, siswa dapat mengadakan komparasi dengan fenomena di sekitarnya dan menganalisis secara logis.
D.  Siswa perlu mengenal dan mencintai objek wisata dan lingkungan hidupnya.
E.   Siswa perlu saling mengenal dan memupuk tali persaudaraan yang satu dengan yang lainnya, terutama warga OSIS SMU Budya Wacana Yogyakarta.
II.                Bentuk Kegiatan
Sesuai dengan nama proposal ini, yaitu Studi Wisata, kegiatan ini menekankan pada studi lapangan. Kegiatan ini berorientasi pada studi 60 % dan wisata 40%.
III.             Tujuan
A.    Meningkatkan wawasan, kemampuan, kesadaran, dan rasa cinta siswa terhadap permasalahan empiris di lingkungan hidupnya.
B.     Menambah wawasan daya nalar siswa setelah menghadapi fenomena di sekitarnya.
C.     Menambah wawasan pola pikir siswa untuk mengadakan inovasi terhadap lingkungan. Meningkatkan kerja sama antarsiswa dalam menangani permasalahan.
IV.             Sasaran dan Ruang Lingkup
Arahan yang dituju adalah peningkatan kualitas warga OSIS, oleh sebab itu kegiatan ini membatasi pesertanya. Peserta yang diharapkan ikut terlibat adalah semua warga OSIS SMA Budya Wacana Yogyakarta, pembina OSIS, dan guru pendamping.
V.                Waktu dan Tempat Kegiatan
Waktu pelaksanaan: tanggal 28 - 30 Desember 2007 (waktu tersebut merupakan liburan semester sehingga diharapkan tidak mengganggu proses belajar mengajar. Adapun tempat kegiatan yaitu Lokasi Objek Wisata Kaliurang dengan metode pelaksanaan sebagai berikut:
1. mengunjungi dan mengamati secara langsung objek wisata Kaliurang dengan meneliti habitat maupun ekosistem yang ada,
2. diskusi hasil pengamatan,
3. ceramah dan pengarahan guru pendamping.
VI.       Penyelenggara
Pelindung : Dra. Yohana Sri Kadarwati (Kepala Sekolah)
Guru Pendamping : 1. Suharto Yustinus Edyst, S.TP.
       2. Drs. Heru Marmantyo
Ketua : Lukas Gunawan
Sekretaris I. : Mustika K.
                  II. : Lelo Deos Santos M.
Bendahara I. : Ferni Sumaela
                   II. : Vivi Marisa Rambing
      Koordinator dan Seksi :
1.     Akomodasi : Eriko Herdian Basuki
2.    Acara : Rukmono Oky
3.    Dokumentasi : Asimido
4.       Transportasi : Hanto
VII.     Anggaran Biaya
Panitia pelaksana akan menggali beberapa sumber dana. Diharapkan semua dana tersebut dapat mencukupi semua kebutuhan kegiatan. Sumber dana yang dimaksudkan antara lain:
1. dana yang dihimpun panitia dari semua peserta,
2. dana dari donatur,
3. dana dari sponsor,
4. dana subsidi dari sekolah.
 VII.    Penutup
Panitia yakin bahwa rencana kegiatan ini akan terlaksana dengan baik dan lancar apabila mendapat dukungan dan kerja sama dari luar, baik dukungan yang bersifat moral, material, maupun spiritual. Oleh sebab itu, panitia selalu berharap atas dukungan dan kerja sama para calon peserta, donatur, sponsor, dan segenap jajaran yang ada di SMA Budya Wacana Yogyakarta.




Sumber :
1. http://nersimet.blogspot.com/2010/09/syarat-komponen-proposal-penelitian.html
2. http://bahasaindosugik.blogspot.com/2011/12/menulis-proposal-kegiatan.html
3. http://mane3x.wordpress.com/2013/04/05/macam-macam-karangan-ilmiah-semi-ilmiah-dan-non-ilmiah/


Demikianlah Artikel Perbedaan Komponen Proposal Ilmiah dan Proposal Non Ilmiah

Sekianlah artikel Perbedaan Komponen Proposal Ilmiah dan Proposal Non Ilmiah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Perbedaan Komponen Proposal Ilmiah dan Proposal Non Ilmiah dengan alamat link https://contoh-definisi-pengertian.blogspot.com/2014/07/perbedaan-komponen-proposal-ilmiah-dan.html