Sholat Itu Nomor Dua Dan Bisa Di Langgar

Sholat Itu Nomor Dua Dan Bisa Di Langgar - Hallo sahabat CONDENPE, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Sholat Itu Nomor Dua Dan Bisa Di Langgar, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel ISLAM FOREVER, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sholat Itu Nomor Dua Dan Bisa Di Langgar
link : Sholat Itu Nomor Dua Dan Bisa Di Langgar

Kamu Bisa Download File Sholat Itu Nomor Dua Dan Bisa Di Langgar di bawah ini !

Baca juga


Sholat Itu Nomor Dua Dan Bisa Di Langgar

Pengarang : B. Soelaiman, B. Adiwidjaja, Dipl.Ed., SH dan Dra Lilis Hartini

Diterbitkan di: Maret 08, 2008

Bagi yang paham bahasa Indonesia mungkin
membaca judul ini pasti manggut-manggut sambil senyum di kulum. Tapi

bagi yang kurang mengerti, salah-salah bisa naik pitam.
Masak sholat itu nomor dua! Kita hidup di dunia itu intinya kan
untuk ibadah kepada Sang Pencipta. Dan itu harus mendirikan sholat. Ini
kok dikatakan nomor dua….???
Padahal, seperti yang kita tahu, sholat memang nomor dua dalam Rukun Islam. Yang nomor satu adalah Syahadat.
Tapi sholat bisa di langgar? Aturan mana itu? Begitu mungkin mereka
akan meneruskan ya. Padahal maksudnya adalah: pelaksanaan sholat itu
selain di Masjid juga bisa dilakukan di langgar, atau di mana tempat
asal suci.
Adalah beda pengertian antara di langgar dengan dilanggar. Kata di pada di langgar berposisi sebagai kata depan yang berarti menunjukkan tempat. Sedang kata di pada dilanggar pada merupakan awalan yang mempunyai arti melakukan pelanggaran.
Menurut bahasa Hukum, kalimat semacam itu tidaklah dibenarkan. Karena banyak menimbulkan multi-tafsir.
Mestinya kalimat itu diubah menjadi: Sholat itu adalah Rukun Islam yang kedua dan bisa dilakukan di langgar.
Masalah ini adalah bagian kecil dari banyak hal yang terkandung
dalam buku ini. Buku ini berjudul: Bahasa Indonesia Hukum. Hanya saja,
menurut saya judulnya kurang tepat. Mestinya yang benar adalah Bahasa Indonesia Ragam Hukum.
Selama ini ada kesan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dengan ragam
hukum berbeda dengan bahasa Indonesia pada umumnya. Hal itu tidaklah
sepenuhnya benar. Bahasa Indonesia ragam hukum tetap bahasa Indonesia,
yang harus tunduk pada kaidah-kaidah pembakuan bahasa Indonesia.
Ragam bahasa hukum, seperti diuraikan dalam buku ini, adalah merupakan meta-bahasa
(bila dilihat dari segi linguistiknya), yang berarti ragam ini
merupakan kajian/produk pemikiran yang tak terbatas pada bahasa saja,
tetapi melibatkan ilmu lain, yaitu ilmu hukum.



Demikianlah Artikel Sholat Itu Nomor Dua Dan Bisa Di Langgar

Sekianlah artikel Sholat Itu Nomor Dua Dan Bisa Di Langgar kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Sholat Itu Nomor Dua Dan Bisa Di Langgar dengan alamat link https://contoh-definisi-pengertian.blogspot.com/2009/06/sholat-itu-nomor-dua-dan-bisa-di-langgar.html